*
الْخُطْبَةُ بِالْلُغَةِ الْعَرَبِيَّةِ *
الْمَالَكِيَةُ قَالُوا يَشْتَرَطُ فِى الْخُطْبَةِ اَنْ
تَكُوْنَ بِالْلُغَةِ الْعَرَبِيَّةِ وَلَوْ كَانَ الُقَوْمَ
أَعْجَمِيَّالاَيَعْرِفُوْ بِهَا فَإِلَمْ يُوْجَدْ فِيْهِمْ مَنْ يُحْسِنُ
الْلُغَةِ الْعَرَبِيَّةِ بِحَيْثُ يُـؤَدِّى الْحُطْبَةُ بِهَا سَقَطَت عَنْهُمْ الْجُمْعَةُ (الفقه على مذاهب
الاربعة )
Artinya :
*
Khotbah
dengan Bahasa Arab *
“ Bangsa Al Malakiyah berkata : Telah di buat syarat
di dalam masalah khotbah harus dengan menggunakan bahasa Arab, walaupun bangs
A’jam yang tidak mengerti bahasa Arab (tetap harus menggunakan bahasa Arab)
jika tidak dijumpai dalam golangan mereka orang yang bisa khotbah dengan bahasa
Arab maka gugurlah kuwajiban sholat Jum’at….( dipetik dari empat Madzab Maliki,
Hanafi, Hambali dan safi’i)
Keterangannya : berarti menurut madzab empat
yaituMalik, Hambali, Hanafi dan juga safi’I maka khotbah hari Jum’at harus
menggunakan bahasa Arab……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar