Manfaat Disiplin Bagi Diri Sendiri
Pengertian disiplin adalah kesadaran untuk mentaati/mematuhi semua peraturan
dan norma yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
|
Pembentukan disiplin diri adalah
suatu proses penyatuan sikap atau tindakan dan merupakan mekanisme koordinasi
yang baik antara keyakinan ( iman ), pemikiran dan gerakan jasmani terutama
panca indera. Cepat lambat proses ini sangat tergantung pada besar kecilnya
kadar keimanan yang ada pada diri itu sendiri. Kadar keimanan yang rendah bisa
tumbuh menjadi tinggi apabila terus diberikan pembinaan melalui pemahaman ilmu
quran dan hadist dengan cara mengaji dan menerima nasihat-nasihat agama secara
quran dan hadist. Berarti adanya keimanan yang kuat pada diri seseorang
diperlukan dimensi waktu dalam perjalanan suatu proses, sehingga pada suatu
saat atau kondisi tertentu tercapainya suatu diri yang selalu taat dan patuh
terhadap ketentuan yang diatur dalam quran dan hadits serta ketentuan yang
berlaku di masyarakat dan diatur dalam ketentuan pemerintah.
Untuk lebih dapat memahami
pentingnya memiliki disiplin diri dan peranannya bagi keberhasilan tujuan, maka
pada uraian dibawah ini perlu difahami bahwa manusia hidup mempunyai tujuan,
dan bagaimana atau syarat apa yang harus dimiliki agar tujuan hidup tersebut
tercapai, baik secara individual maupun secara terorganisasikan.
Tujuan dan sasaran hidup dalam kaitannya dengan disiplin
diri
Dalam kaitannya dengan disiplin
diri, perlu kita ketahui bahwa manusia hidup di dunia ini, baik secara
individu, kelompok atau kelompok yang lebih besar yang biasanya dalam bentuk
organisasi selalu memiliki cita-cita dan ada keinginan untuk mewujudkan
cita-cita tersebut yang dirakit dalam bentuk tujuan. Tetapi sebelum tujuan ini
muncul, manusia ini biasanya terlebih dahulu dihadapkan dengan masalah-masalah
seperti menyangkut bidang pangan, papan dan sandang serta kehidupan lainnya,
baik itu secara individual maupun secara berkelompok. Selanjutnya manusia baru
merumuskan tujuannya. Apa itu tujuan dan sasarannya ? tujuan adalah suatu
kondisi dan atau tempat yang ingin dicapai pada waktu yang akan dating. Adapaun
sasaran lebih banyak diartikan strategi yang akan dicapai, jadi lebih
kuantitatif sehingga bisa diukur dan diuji.
Manusia memiliki tujuan ini beraneka
ragam, kadang-kadang tujuan masing-masing bertentangan karena memang kondisinya
berbeda, tetapi tidak sedikit dengan kondisi dan latar belakang yang sama
memiliki tujuan yang sama pula.
Kelompok manusia yang memiliki
tujuan yang sama ini bergabung dalam keeratan hubungan sosial yagn tinggi dan
membentuk apa yang disebut organisasi. Jadi manusia berorganisasi memberikan
cirri bahwa kelompok tersebut memiliki :
a.
Tujuan yang sama
b.
Tingkat kebersamaan dan sosialisasi
yang tinggi
c.
Tingkat peradaban yang tinggi
d.
Sumber kekuatan yang potensial
Bagaimana organisasi tersebut dapat
mencapai tujuan ? manusia dalam organisasi ini mulai menata potensi yang
dimiliki dan membuat ketentuan-ketentuan atau aturan main bagi para pelaku
organisasi yang dirumuskan dan dibahas sehingga memperoleh persepsi yang sama
dan akhirnya terwujudlah kesepakatan-kesepakatan yang harus ditaati bersama.
Berarti para pelaku organisasi dalam kiprahnya sehari-hari sudah melekatkan
dirinya dengan ketentuan-ketentuan/kesepakatan tersebut. Dengan demikian modal
dasar pemilikan disiplin diri para pelaku organisasi sangat dituntut keberadaan
dan pemberdayaanny, tanpa ini tujuan organisasi tersebut tidak akan tercapai.
Disiplin diri yang kuat sebagai modal dasar untuk mencapai
tujuan hidup yang haqiqi
Disiplin diri yang kuat hanya bisa terwujud bila tumbuhnya disiplin
tersebut didasarkan pada keimanan. Kita sebagai seorang muslim iman kepada
quran sebagai firmannya allah dan hadist sebagai sabdanya rasulullah saw,
disiplin diri diwujudkan dalam bentuk kehidupan sehari-hari seperti mentaati
aturan dan waktu sholat, puasa, zakat, ibadah haji, menuntut ilmu ( quran dan
hadits ) dengan kehidupan lainnya secara quran dan hadits.
Dengan dasar keimanan, seorang
muslim tidak lagi memiliki tujuan sebagai hasil rekayasa pikirannya, tetapi
diarahkan dan diberitahu oleh sang maha pencipta ( Allah ) yaitu bahwa tujuan
kehidupannya ingin masuk ke dalam surge allah dan terhindar dari neraka-Nya.
Jadi dalam mencapai tujuan ini seorang muslim oleh allah dan rasul-Nya
diberikan petunjuk-petunjuk selama hidupnya dengan strategi yang perlu dicapai
yaitu diantaranya meningkatkan amal sholeh ( amal kebajikan ) semaksimal
mungkin dengan cara memberdayakan pikiran, jasmani dan harta benda yang
dimilikinya untuk kepentingan dalam jalan allah. Sesuai dengan firman allah
dalam alquran :
انْفِرُوا خِفَافًا
وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ * سورة التوبة٤۱
Artinya : berangkatlah kamu, baik
dalam keadaan ringan maupun berat dan membelalah dengan hartamu dan dirimu
dalam jalan allah, demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengerti.
Dalam perjalanan mencapai tujuan
hidupnya, seorang muslim banyak mengalami rintangan dan tantangan yang
kesemuanya merupakan ujian atau cobaan yang sifatnya tidak menyenangkan,
seperti : penurunan pendapat, kemelaratan, ejekan dan hinaan dari orang lain,
dan badan kurang sehat. Atau sebaliknya cobaan yang menyenangkan, seperti :
diberi kekayaan, pekerjaan yang enak, diberikan pangkat dan jabatan yang empuk.
Sebagaimana firman allah dalam alquran :
... وَبَلَوْنَاهُمْ
بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ * سورة الاعراف ۱٦٨
Artinya :
… Dan mencoba allah kepada mereka
dengan beberapa kebaikan dan beberapa kejelekan agar supaya mereka kembali.
Pengendalian cobaan-cobaan tersebut
hanya satu tindakan yaitu sabar dan ini hanya bisa dilakukan oleh seorang
muslim yang memiliki disiplin diri yang kuat.
Selain apa yang diuraikan diatas
banyak contoh-contoh lain strategi dalam hidup seorang muslim dalam mencapai
tujuan hidupnya, yang secara keseluruhan memerlukan disiplin diri yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar