Senin, 22 April 2013

Perkembangan LDII di Indonesia dan Manca Negara


pict 1 : Syeikh DR. Abdullah Nasri Yahya Al Asiri (kiri), 
dan Syeikh KH. Abdul Azis Ridwan (kanan).

  Syeikh Dr. Abdullah Nasri Yahya Al Asiri, seorang mufti dari Makkah Saudi Arabia dan dosen di Ma’had Haram Makkatul Mukarromah menyampaikan bahwa perkembangan LDII yang sangat pesat sekarang ini tidak terlepas dari perjuangan tokoh-tokoh yang ada didalamnya, tak terkecuali KH. Nurhasan Al Ubaidah (Alm). “PerkembanganLDII yang demikian pesat ini adalah buah dari perjuangan Syeikh Nurhasan Al Ubaidah yang ‘alim robbaaniy (seseorang yang berilmu dan ahli mendidik)”, kata Syeikh Abdullah di Pondok Pesantren Walibarokah LDII Kediri. 
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) saat ini semakin berkembang pesat. Terbukti dengan merambahnya gerakan dakwah ini sampai ke manca negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, Amerika, Eropa bahkan sampai ke Saudi Arabia terutama Mekkah. Di Indonesia sendiri LDII sudah ada di 33 provinsi, 302 Kabupaten dan Kota, 1637 PC (setingkat kecamatan) dan 4500 PAC (setingkat desa/kelurahan) seluruh Indonesia. Dari segi jumlah jamaah juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Menurut catatan Departemen Agama pada tahun 1989 jumlah jamaah LDII mencapai 30 juta orang.
Pada Kamis malam, 17/01/13 pukul 22.00 wib beliau Syeikh Dr. Abdullah Nasri kembali mengunjungi Pondok Pesantren Walibarokah LDII Kota Kediri. Dalam kunjungan yang untuk ke sekian kalinya ini beliau ditemani oleh Syeikh Sulaiman Fifi yang juga seorang dosen di Ma’had Haram Makkatul Mukarromah.

pict 2 : Syeikh KH. NUrhasan (Ulama LDII) 
Selain berlibur, kedua Syeikh tersebut juga akan mengadakan dauroh ilmiyah yaitu pengkajian kitab Umdatul Ahkam dan kitab Al Irsyad selama satu minggu yang diikuti oleh sekitar 200 ustadz-ustadz LDII alumni Pondok Pesantren Walibarokah dari seluruh Indonesia.

 

Minggu, 21 April 2013

Bukti Sahnya LDII

Surat pernyataan syahnya LDII dari Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai salah satu Ormas Islam di Indonesia.


Motto LDII

Moto LDII – ada tiga [3] motto yaitu :



[1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”

[ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]



[2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik”

[ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];



[3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”

[ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].

Jokowi Minta Dukungan Ulama LDII


JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengajak para tokoh ulama LDII terlibat secara aktif dalam kegiatan pembangunan Jakarta. Karena dukungan ulama bisa mempengaruhi percepatan program pembangunan yang telah disusun.

Mantan Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi itu menambahkan banyak sekali hambatan yang bisa terselesaikan melalui peran ulama. Antara lain memberikan kesadaran dan pemahaman yang sama pada masyarakat melalui dakwah-dakwahnya.

“Dalam dakwahnya kan bisa saja ulama menyisipkan pesan untuk warga pinggir kali. Agar mudah direlokasi pada tempat yang lebih layak,” ujar Jokowi dalam acara pembukaan Rapat Kerja Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Rakerwil LDII) di Wisma Besar LDII, Jakarta, Kamis (27/3).

Rakerwil LDII dihadiri Ketua Umum LDII Abdullah Syam, Ketua DPW DKI Teddy Suratmadji termasuk jajaran muspida DKI Jakarta, dari Kodam, Polda, Kakanwil Kemenag, MUI DKI serta dihadiri 270 pengurus LDII DKI.

Jokowi mengatakan pemerintah DKI Jakarta tengah serius menyelesaikan sejumlah agenda. Antara lain prorgam relokasi warga yang tinggal di pinggiran kali seperti Ciliwung, Pasanggrahan dan kali lainnya. Jumlahnya sangat banyak yakni 34.000 kepala keluarga.

Tentunya, lanjut dia jumlah kepala daerah yang begitu banyak bisa secara mudah dipahami ulama. Sehingga secara persuasif bisa memberikan pemahaman serupa terhadap program tersebut. “Memang sudah ada yang mau pindah ke rusun. Tapi kan ada juga yang belum. Jadi ulama bisa terlibat untuk membujuk warga yang belum mau itu,” paparnya.

Namun, diakui Jokowi, memang tidak mudah untuk memindahkan mereka yang tinggal di pinggiran kali tersebut. Banyak syarat yang diajuakn warga tersebut. Misalkan diperbolehkan membawa kulkas, televisi, kompor dan tempat tidur ke lokasi baru.

Tak itu saja, Jokowi menyebukan program pemindahan warga yang tinggal di pinggiran kali sudah berjalan, tapi menimbulkan antrian panjang. Karena fasilitas yang tersedia hanya 1.000 rusun, sedangkan yang harus dipindahkan sebanyak 3.000 KK.

Ketua LDII DKI Teddy Suratmadji mengatakan, LDII akan membantu program Pemprov DKI khususnya untuk sosialisasi pemindahan warga yang tinggal di pinggiran kali.

“Kita memiliki 400 lebih majelis taklim se-DKI Jakarta, melalui majelis taklim ini kita akan sosialisasikan program Pemprov DKI seperti yang telah disampaikan Pak Jokowi dalam pidatonya,” papar Teddy.(rko)

sumber: http://www.indopos.co.id/index.php/home/berita-jokowi/3331-jokowi-minta-dukungan-ulama-ldii

Benyamin Sueb - Wajah Desa Rezeki Kota


Tokoh ini sudah tidak asing lagi di tanah air, tapi sedikit orang yang tahu bila Benyamin Sueb yang biasa dipanggil bang Ben adalah seorang warga LDII yang pada akhir-akhir hayatnya aktif memberikan nasehat-nasehat kepada warga.
Pada akhir khayatnya, beliau berwasiat agar kuburannya diratakan, tidak menggunung seperti gunung karena beliau tidak suka gunung katanya. Salah satu komentar dia yang menarik adalah, "Gue mabok-mabokan gak ada yang ribut, gue udah bener dan ngaji sekarang banyak yang ribut", demikian katanya.

Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepak bola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Benyamin dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ini dilakukan sesuai wasiat yang dituliskannya, agar dia dimakamkan bersebelahan dengan makam Bing Slamet yang dia anggap sebagai guru, teman, dan sosok yang sangat mempengaruhi hidupnya.

Dibawah ini adalah sedikit jalan hidupnya yang kami ambil dari wiki.

Benyamin Sueb (lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939 – meninggal 5 September 1995 pada umur 56 tahun) adalah pemeran, pelawak, sutradara dan penyanyi Indonesia. Benyamin menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.

Awal Karier

Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.

Duet dengan Ida Royani

Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.
Gambang kromong

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.

Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran. Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.
[sunting] Paska duet dengan Ida Royani

Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.

Dunia film

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Betawi (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Akhir karier

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
Kontribusi terhadap gambang kromong

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karier musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.

Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat disini: http://id.wikipedia.org/wiki/Benyamin_Sueb

VISI & MISI LDII


A. VISI:

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

“Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”

B. MISI:

Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

“Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”

C. STRATEJI

Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan Strateji sebagai berikut:

[1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

[2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

[3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

[4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

[5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

[6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

Acara Semalam Suntuk Desa Tambun Ke Taman Buah Mekarsari

Acara Semalam Suntuk Desa Tambun Ke Taman Buah Mekarsari  

Pagi yang cerah dan semangat bercampur dalam setiap diri, tanda untuk memulai hari dengan semangat untuk memulai hari dengan petualangan. Kali ini Remaja Desa Tambun mengadakan Acara semalam suntuk yang di luar kebiasaan , yaitu mengadakannya di Taman Buah Mekarsari, Bogor. 

pict 1 : baru dateng langsung poto2 nh 

Setelah perjalanan yang lumayan melelahkan walaupun hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam, kedatangan menambah semangat para pengurus dan panitia akan antusiasme mereka. 



pict 2,3, dan 4 : acara pengajian dalil - dalil 
sebagai pembukaan acara rekreasi di Taman Buah Mekarsari.

Setelah pengajian selesai, jamuntuk istirahat, sholat, dan makan tiba, mungkin inilah yang paling ditunggu karna hari sudah menunjukan panasnya dengan matahari di atas kepala. Acara berlanjut ke sesi - sesi berikutnya , hingga yang paling di tunggu pun akhirnya tiba , yaitu acara pentas kreasi dari peserta .



pict 5, 6, dan 7 : pentas kreasi dan seni.
Dan ada pula beberapa orang tua dan panitia yang terambil gambarnya di tengah - tengah meriahnya acara. Beberapa panitia sedang sibuk mempersiapkan segala peralatan untuk kegiatan CROOS MEKARSARI esok hari .



pict 8,9, dan 10 : Beberapa tokoh dari orang tua 
peserta dalam mendampingi jalannya acara

Setelah acara hiburan selesai dengan sangat menghibur dari beberapa peserta yang tampil, saatnya para peserta untuk Bakar - bakar ayam, lalu di lanjutkan dengan istirahat dan nonton film. Di Segarnya hari para peserta, panitia, dan tokoh orang tua bersiap untuk jalan jalan sehat di pagi hari lalu di lanjutkan GAME CROSS MEKARSARI. Dan disinilah kesruan berlanjut antara sesama peserta yang berlomba mencari tempat/ pos untuk mereka datangi dan selesaikan setiap Gamenya. 

pict 11 : Suasana jalan sehat di pagi hari.

Beberapa kelompok dan panitia penjaga pos yang beraksi.




pict 12, 13, dan 15 : beberapa peserta dan panitia yang berpose. 

Setelah seharian bermain Game saatnya final Game untuk para peserta di mulai, yaitu mereka harus menyusun semua item yang mereka dapat menjadi bagian dari sebuah karya yang mengagumkan. Disinilah kreatifitas para peserta di pertandingkan, siapakah yang akan memenangkan Game di Final ini ???
Mari kita lihat ke TKP, Cekidot gan ! 







pict 15 - 23 : beberapa hasil karya kelompok GAME CROSS MEKARSARI.

Saatnya pulang, walaupun hati masih betah dan ingin cepat - cepat pulang, tapi apa boleh di kata. Sebelum pulang semua berfoto ria sebagai perpisahan di "Acara Semalam Suntuk Desa Tambun Ke Taman Buah Mekarsari " .

pict 24 : Foto Bersama (Panitia dan Peserta)

pict 25 : The Gentlement.

pict 26 : The Ladies. 

pict 27 : Para Panitia. 



beli buah dengan uang palsu ! (just a joke) 



Rabu, 03 April 2013

Rekreasi Remaja (Kelompok 1) di Pantai Pakis

Pada tanggal 20 Mei 2012 Remaja kelompok 1 mengadakan acara rekreasi ke pantai Pakis Kerawang, peserta yang mengikuti acara tersebut antara lain adalah : Remaja dan Muda - mudi kelompok 1 yang berusia 16 - 23 thn (SMA - Kuliah/Kerja). 



pic 1 : Foto Matahari terbit di pantai Pakis

Jam menunjukan pukul 16.30 WIB, saat yang paling di nantikan tiba, yaitu untuk berangkat menuju pantai Pakis, perjalanan membutuhkan waktu kira - kira +/- 4,5 jam, dikarenakan medan yang sulit dan jauhnya jarak yang harus ditempuh oleh peserta dan para orang tua yang mengantarkan, di tengah perjalanan kami beristirahat dan sholat untuk melepas penat sejenak, lalu melanjutkan lagi perjalanan yang tersisa, sesampainya di Tempat Penginapan  kami menyiapkan makan malam berupa ikan bakar dan ayam bakar yang telah di persiapkan sebelumnya. 
pict 2 : Suasana Bakar - bakar ayam dan ikan untuk makan malam.

Setelah puas makan malam , kami melanjutkan menonton final Liga Champion antara Barcelona vs Chelsea, setelah kemenangan yang indah di peroleh Chelsea kami lanjutkan istirahat untuk melanjutkan acara di keesokan harinya.
Adzan Subuh telah berkumandang, dan Jam dinding menunjukan pukul 05.00 WIB, saatnya kami Sholat Shubuh dan melanjutkan aktifitas kami sesuai rencana, yaitu : Jalan Santai Menuju Pantai Pakis, lalu main futsal di pantai dan game Cross Pakis.
 pict 3 : perjalan menuju pantai Pakis
 
Setelah puas Jalan - jalan, Sarapan Nasi Uduk, Main Futsal, dan Game Cross Pakis. Kami bersiap menuju kembali ke tempat penginapan untuk persiapan pulang, makan siang dan istirahat. 
pict 4 : Foto bersama seluruh peserta dan panitia.
Setelah persiapan selesai badan yang sudah bersih dan semua beres, saatnya makan Siang dan Pulang. 
pict 5 : Foto Bersama sebelum pulang menuju Tambun.